Berita >> Tradisi Petri Tuk Babon, Kearifan Lokal Selo yang Terus Dilestarikan Bersama Mahasiswa KKN

Tradisi Petri Tuk Babon, Kearifan Lokal Selo yang Terus Dilestarikan Bersama Mahasiswa KKN

6 hari yang lalu | Enik Suryani | Dibaca 23 Kali
Gambar Andalan

Selo, Boyolali – 10 Agustus 2025. Tradisi Petri Tuk Babon kembali digelar dengan penuh khidmat oleh masyarakat Desa Selo pada Minggu (10/8). Ritual adat yang dilaksanakan setiap tahun ini menjadi simbol rasa syukur dan upaya menjaga kelestarian mata air yang menjadi sumber kehidupan warga. Tahun ini, pelaksanaan tradisi semakin semarak karena turut melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Sebelas Maret.

Prosesi dimulai dari Balai Desa Selo dengan kirab budaya menuju lokasi sumber mata air. Para sesepuh desa memimpin doa bersama sebagai bentuk penghormatan kepada alam dan leluhur yang diyakini telah menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat.

Mahasiswa KKN mendapat kesempatan untuk ikut serta mengawal jalannya kirab hingga mengikuti rangkaian ritual, seperti penyembelihan hewan, doa bersama, hingga makan besar atau kembul bujana bersama warga.

“Kami merasa bangga karena anak-anak muda ikut hadir dan mendukung tradisi yang sudah turun-temurun ini. Ini menunjukkan bahwa adat istiadat kita masih hidup,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

Bagi mahasiswa, keterlibatan ini menjadi pengalaman langsung untuk memahami nilai-nilai kearifan lokal. Melalui interaksi dengan masyarakat, mahasiswa belajar mengenai pentingnya solidaritas sosial, gotong royong, serta pelestarian lingkungan, khususnya mata air yang menjadi sumber penghidupan warga Selo.

Koordinator mahasiswa KKN Desa Selo menyampaikan bahwa partisipasi mereka bukan untuk mengubah tata cara ritual, melainkan memberi dukungan dan mendokumentasikan tradisi sebagai upaya apresiasi dan pelestarian.

“Ini sangat berharga bagi kami karena bisa belajar langsung dari masyarakat terkait bagaimana tradisi menjaga hubungan manusia dengan alam,” ungkapnya.

Dengan terselenggaranya Petri Tuk Babon tahun ini, masyarakat berharap tradisi ini terus dipertahankan dan diwariskan kepada generasi muda sebagai bagian dari identitas Desa Selo. Dukungan akademik dan partisipasi aktif mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi.

Budaya

Komentar


Tinggalkan Komentar :